Hidup adalah upaya untuk mencari nilai akhir

Sindroma Valentin’s Day di Kalangan Remaja

♠ Oleh Roesly. Kh |
Sindroma Valentin’s Day di Kalangan Remaja
Oleh: A. Roesliyanto)*

Tanggal 14 Februari mempunyai momen penting bagi kalangan remaja, apalagi bagi remaja yang mempunyai pujaan hati. Fenomena ini menjadi sebuah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri lagi. Bahkan Tanggal 14 Februari diyakini sebagai waktu tepat untuk menunjukkan kasih sayang pada pujaan hatinya. Momen ini dikenal dengan istilah valentine’s day, hari kasih sayang. Yang menjadi pertanyaan, haruskah kasih sayang pada sang pujaan hati masih menunggu hari valentin?

Valentine’s Day dalam Literatur

♠ Oleh Roesly. Kh |
Awal bulan Februari lalu, pernah saya ditanya oleh teman seorgan, “gimana kabarmu, dan kabar cewekmu?” kontan saya terperangah sambil menampakkan wajah setengah senyum, walau dipaksakan, sebagai bentuk jawaban sekaligus penghargaan sama dia.

Pudarnya Kredibilitas Mahasiswa

♠ Oleh Roesly. Kh |
Belakangan ini, kepercayaan masyarakat terhadap peran dunia kampus dalam mencetak intelektual muda, yang mampu mengentas massifnya problema hidup mulai pupus. Pasalnya, berawal dari kekhawatiran akan minimnya kredibilitas civitas akademik yang kian merebak dan nyaris tidak dapat ditanggulangi. Civitas akademik lebih memilih hidonisme dan konsumerisme yang tengah menggurita, dan seolah-olah dua kata tersebut menjadi paham resmi bagi para kaula muda di era konseptual kini.

Mahasiswa dan Dekadensi Keilmuan

♠ Oleh Roesly. Kh |
Dalam catatan sejarah, mahasiswa mempunyai andil besar dalam melakukan perubahan politik di Indoensia. Misalnya, perubahan kekuasaan dari rezim Orde Lama ke rezim Orde Baru pada tahun 1965. Begitu pula pada tahun 1998, tanpa kehadiran ribuan mahasiswa di gedung MPR/DPR, sangatlah sukar untuk membuat Soeharto mundur dari jabatan presiden. Bahkan, jika dilihat jauh ke belakang, peran mahasiswalah yang membidani lahirnya negara Indonesia.

Hak Asasi Manusia di Indonesia; antara Wacana dan Implementasi

♠ Oleh Roesly. Kh |
BAB I
PENDAHULUAN

A.  latar Berlakang Masalah
Sebagaimana demokrasi, penegakan hak asasi manusia (HAM), merupakan unsur penting untuk mewujudkan sebuah Negara yang beradab dan berkeadilan. keduanya ibarat dua sisi mata uang yang saling menopang satu sama lain. Jadi, keduanya merupakan “senjata” ampuh dalam menciptakan suatu Negara yang baldlatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Negara yang lebih mementingkan kepentingan kolektif warga Negara bukan kepentingan individual penguasa.[1]

Memahami Hukuman mati di Indonesia

♠ Oleh Roesly. Kh |
BAB I
PENDAHULUAN

A . Latar Belakang Masalah

Akhir-akhir ini kerap didapatkan isu mengenai hukuman mati bagi orang yang dipanndang sudah keterlaluan dalam melakukan pelanggaran. Pelanggaran yang merugikan orang banyak. Hal ini bukan menjadi hal yang tabu lagi untuk dibicarakan. Akan tetapi menajadi bidikan media untuk di publikkan pada masyarakat luas. Hal ini, misalnya terbukti pada tahun 2005, setidaknya 2.148 orang dieksekusi di 22 negara, termasuk Indonesia. Dari data tersebut 94% praktek hukuman mati hanya dilakukan di empat negara: Iran, Tiongkok, Saudi Arabia, dan Amerika Serikat.

Tamak dan Hubbu ad dun'ya dalam Perspektif Tasawwuf

♠ Oleh Roesly. Kh |
BAB I
PENDAHULUAN

 A . Abstraksi
Sudah menjadi hal pasti dan tidak bisa ditawar lagi, dalam diri manusia ada yang namanya nafsu yang selalu mendorong jiwa pada hal yang negative dan perbuatan yang jelek. Disadari atau tidak nafsu ini, adalah semacam energy negative yang terus memicu pada arah yang keji dan tidak diridhai oleh Allah SWT. Dalam hal itu, biasa dikenal dengan istilah tama’ terhadap segala hal dalam menempuh kehidupan duniawi. Adapun dalam literlok lain lebih dikenal dengan sebutan hubbud dunya (cinta dunia).

Larangan Menikah Lebih dari 4; Sebuah Telaah Kritis Melalui Pendekatan Tafsir Tahlili

♠ Oleh Roesly. Kh |
Abstraksi
Annikahu sunnati faman raghiba an sunnati falaisa minni” hadis ini, sekurang-kurangnya menjadi landasan bagi setiap orang muslim untuk melakukan pernikahan. Sejatinya, pernikahan diharapkan menjadi media untuk melanjutkan keberlangsungan hidup manusia di bumi. Artinya, pernikahan seolah-olah menjadi kebuAllah primer bagi manusia untuk menyalurkan hasrat yang merupakan fitrah kemanuisan. Yang dapat meminimalisir terjadinya perbuatan amoral yang disebabkan oleh hausnya manusia akan kebuAllah biologisnya.[1]

JEJAK PEMIKIRAN KHAWARIJ DALAM ISLAM; Dari Pergolakan Politik ke Ekstremitas Teologis

♠ Oleh Roesly. Kh |
Pendahuluan
Kematian khalifah Usman ibn Affan secara tragis melalui tangan para perusuh tahun 35 H telah menyebabkan terjadinya beberapa peristiwa yang mengguncang tubuh umat Islam. Salah satu di antaranya adalah perang Shiffien, 2 tahun setelah  Ali ibn Abi Thalib dibai’at jadi khalifah menggantikan Usman.
Perang besar antara kubu Ali dengan kubu Mu’awiyah ibn Abi Sufyan itu, tidak hanya mengoyak umat Islam menjadi dua kubu besar secara politis, tetapi juga melahirkan dua aliran pemikiran yang secara ekstrem selalu bertentangan yaitu Al-Khawarij[1] dan Syi’ah.

Sepak Terjang dalam Teologi Islam

♠ Oleh Roesly. Kh |
Sudah jamak diketahui, pasca wafatnya nabi Muhammad, aliran teologi dalam Islam cukup banyak dan beragam. Hal ini, tentunya tidak terlepas dari faktor politik dan kekuasaan. Pada waktu itu, kekuasaan menjadi oase di tengah gersangnya padang pasir yang diperebutkan. Sehingga dengan fenomena ini kemudian, politik mengambil peran guna mewujudkan keinginan untuk berkuasa bagi kabilah-kabilah kecil  dalam Islam.

Suluk di Persimpangan Jalan

♠ Oleh Roesly. Kh |
Penyebaran agama Islam di Indonesia tidak terlepas dari peran dakwah yang dilakukan oleh Wali Songo khusunya di pulau Jawa dan Syekh Siti Jenar. Diyakini atau tidak, Islam berkembang pesat di tanah Jawa ini, dengan melalui praktek singkretisme[1]; mencampur adukkan dua unsur. Akan tetapi yang di maksud pada pembahasan kali ini adalah Islam dibuat fleksibel dan dikontekskan. Dalam kata lain, Islam tidak hanya dipraktekkan secara tekstual akan tetapi Islam dibuat lebih ramah lingkungan dan ajaran Islam dikolaborasikan dengan budaya setempat.

Belajar Filsafat Ramah Tingkah, Why Not?*

♠ Oleh Roesly. Kh |
Sudah jamak di ketahui, kajian mengenai filsafat menjadi momok yang ditakuti sekaligus ditentang di berbagai kalangan, lebih-lebih di kalangan pesantren salafi., yang notabene mengutamakan nilai relegiusitas, dan cenderung menafikan peran akal sebagai pisau analisa dalam menyelesaikan persoalan. Lebih tragis dari itu, filsafat menjadi buah bibir dan menghadirkan isu sumbang yang tidak enak di dengar, yaitu klaiman menyesatkan dan filsafat cenderung membentuk pola pikir yang liberal.

Serat Wedhatama; Sebagai Kurasan Kitab Kehidupan Islam Priyayi Jawa

♠ Oleh Roesly. Kh |
Secara garis besar, penyebaran Islam ke Nusantara dalam catatan sejarah dimulai  pada abad ke VII. Penyebaran ini dilakukan oleh para Gujarat Arab yang selain mebawa misi ekonomi ia sekaligus membawa misi agama, yaitu agama Islam. Agama yang pertama kali di bawa oleh nabi Muhammad dengan al-Quran dan al-Hadits sebagai landasan. Agama Islam yang terlahir bungsu dari agama-agama yang lain dan diyakini sebagai agama yang menyempurnakan ajaran-ajaran agama yang turun sebelumnya.

Islam dan Tantangan Masa Depan Iklim Dunia

♠ Oleh Roesly. Kh |
Akhir-akhir ini, banyak kejadian tragis yang menimpa umat manusia. Membuat penduduk bumi serba takut, dan merasa tidak nyaman dengan semua musibah yang menimpanya. Perubahan iklim menjadi tantangan besar bagi semua ummat manusia sekaligus menjadi  masalah awal yang butuh penanganan serius dan karenanya menjadi tanggung jawab bagi semua orang untuk bertindak dan melakukan aksi dalam menanggulanginya, tidak terkecuali Umat Islam.

Kabar Tentang Pelaut

♠ Oleh Roesly. Kh |
Waktu itu, tepatnya kamis sore desaku menumpahkan air mata. Isak tangis warga menjadi riuh irama menggantikan nyanyian belalang dan jangkrik menjelang isya’. Yah! Sahruji seorang nelayan yang ulet, ramah dan santun masih belum pulang rumah, hanya saja monthe’[i]nya datang tak bertuan. Entah! aku kurang paham apa yang telah menimpa Sahruji di laut? Kejadian ini menjadi ganjil di benakku, sebab selama beberapa tahun aku hidup dipesisir tidak pernah aku dapatkan kejadian seperti ini. Pernah satu kali, akan tetapi motifnya berbeda. Dua tahun yang lalu, Sami’an warga kampung sebelah juga hilang di laut, tapi menurut rekan melautnya ia terkena hantaman badai dan monthe’nya guling diterpa ombak. Dari saking besarnya ombak Sami’an tidak bisa bertahan sehingga ia tenggelam dan larut dalam arus yang terus menggerus kedasar pantai.

Tahun Baru

♠ Oleh Roesly. Kh |
Dia masih berusaha membujukku untuk pergi ke alun-alun. Padahal jelas-jelas kemarin aku sudah bilang, tahun baru kali ini akan kuhabiskan akhir tahun dalam kamar. Ya, pergi ke alun-alun. Alun-alun dikampungku, menjadi tempat yang multiguna, terkadang menjadi tempat melakukan  ritual dhammong; ritual minta hujan di kala kemarau panjang mendera musim. Namun juga tak jarang, alun-alun dijadikan tempat untuk menumpahkan segala bebuncah rasa bahagia, terlebih pada malam jelang tahun baru. Ya, tahun baru yang diyakini sakral oleh penduduk desaku.

Manggarai

♠ Oleh Roesly. Kh |
orang-orang lalu lalang dengan kepala sejuta beban,
dengan leher sesulit ia tercekik dengan paceklik musim.
Entah siang entah malam. Langkahnya begitu lincah
Sigap memanggul dan menahan kesibukan.
Tapi gelap hatinya menutup mata dan tidak bisa melihat
Diam-diam waktu mengikuti dan melemparkan sejenis batu pahatan.
Ia menoleh, seterusnya berjalan lebih kencang.

Blandongan

♠ Oleh Roesly. Kh |
Aroma kopi yang meruap di telikung jalan malam hari
Mengajakku menjepit rokok,  melawan hembus waktu,
Menyeduh pekat sunyi dari asap yang membumbung
Setinggi khayalku belajar hidup padamu.

Kali Jodoh

♠ Oleh Roesly. Kh |
Kali kotor, aku mengalungkan harap-harap, setandan doa tak mampu terucap
dengan lugas, dan sorotan pandang tertutup batas oleh aura wajah yang
di mulutnya berbusa: entah mungkin sisa minuman yang ia tegak bergelas-gelas
sampai benar dirinya merasa puas. Meletuplah hasrat mendengar pinta yang terus
memburu libido memangsa setiap jengkal kata-katanya.