Hidup adalah upaya untuk mencari nilai akhir

Kali Jodoh

♠ Oleh Roesly. Kh | | 10.34
Kali kotor, aku mengalungkan harap-harap, setandan doa tak mampu terucap
dengan lugas, dan sorotan pandang tertutup batas oleh aura wajah yang
di mulutnya berbusa: entah mungkin sisa minuman yang ia tegak bergelas-gelas
sampai benar dirinya merasa puas. Meletuplah hasrat mendengar pinta yang terus
memburu libido memangsa setiap jengkal kata-katanya.


Aku menjadi sungai, sampah-sampah mengambang berserak, yang busuk mengotori
yang bersih, sesekali menjadi tempat pembuangan hajat dan limbah dari pabrik.
Cemar anyir dan bau busuk sepanjang hari , aku mandi caci terkadang juga menjadi
; tempat pemuas bagi mereka yang hobi mancing. Ikan-ikan berkelindan di antara
Batu dan sampah yang tersekat di akar pohon yang menancap  membasuh diri pada arus.
lalu para pemulung berhasrat untuk menelanjangi tubuhku yang tak bersekat.

Kali jodoh, kali jodoh, tetaplah kau berbusa dengan riakmu. Katanya.
Biar aku tetap merasa puas menyalurkan hasrat liarku pada panoramamu
mengundang birahi dan membangkitkan libidoku ke langit jauh. Dan biarlah!
minuman ini menjadi saksi dari persetubuhan yang tak memeberi kepuasan. Kataku.

Si tukang pancing tubuhnya gemetar, matanya terpejam seolah-olah ia larut
Mabuk menegak arak bergelas-gelas. Ikan-ikan masih belum ia dapatkan
Hanya setumpuk harap mengisi keranjang bambu, dan gelepar ikan menyampaikan
Isyarat kegelisahan sungai, kegelisahan malam beribu hasrat.

Cukup seksi tubuhmu. Ucapku lirih menyeru embun berselimut hasrat.

0 komentar:

Posting Komentar