Hidup adalah upaya untuk mencari nilai akhir

Manggarai

♠ Oleh Roesly. Kh | | 12.04
orang-orang lalu lalang dengan kepala sejuta beban,
dengan leher sesulit ia tercekik dengan paceklik musim.
Entah siang entah malam. Langkahnya begitu lincah
Sigap memanggul dan menahan kesibukan.
Tapi gelap hatinya menutup mata dan tidak bisa melihat
Diam-diam waktu mengikuti dan melemparkan sejenis batu pahatan.
Ia menoleh, seterusnya berjalan lebih kencang.


Masih saja aku terpaku di bawah ranting pohon
Katanya dulu tempat berteduh laksmana Maeda ketika letih
Menjahit sang saka, pikiranku diseret sejarah di sini dulu
; Soekarno dengan Tan Malaka Merumuskan kemerdekaan
Tapi mengapa rakyat kini dikerangkeng oleh kekuasaan?
Matanya seperti hangat kopi, di warung  pinggiran
sebentar menyala setelah itu meredup
tapi, lentiknya tetap saja tidak mau terpejam pulas
sebab uang menjelma gemintang penerang hidupnya.

Oi, pejam sejenak, penghidupan masih panjang.
Jangan kau selalu mendongak, ruh malam mengantarkanmu
Pada mimpi dan esok hari masih banyak rencana gagal
yang akan menertawakanmu.

0 komentar:

Posting Komentar